Melancong tanpa rencana,
sudah pernah?
Bagi para petualang ini
bukan masalah. Mungkin malah menjadi sebuah tantangan. Tanpa rencana dan tanpa
persiapan sampai di suatu tempat yang belum terbayangkan. Hmm….. itu
menyenangkan!
Puasa bukan menjadi
alasan untuk bermalas-malasan, tidur di rumah, atau tidak mau melakukan
aktivitas. Meskipun sedang berpuasa di bulan Ramadhan ini dan bertepatan dengan
hari libur sekolah, bukan menjadi alasan pula untuk berdiam diri dirumah,
bukan???
Baru saja hal ajaib
terjadi dalam hidupku. Melancong tanpa persiapan dan tanpa rencana. Niat atau
tujuan awalku hanya ingin pergi ke Solo, ke rumah kakakku untuk mengisi hari
libur. Sekalian ingin bertemu keponakan tersayang. Sahabatku yang rumahnya
dekat denganku pun ikut ke Solo.
Hari pertama, biasa saja,
nothing special. But, I was very very happy to meet and see my beloved nephew
and niece. Aku sangat suka dengan keponakanku yang masih balita itu.
Gemesiinnnn….
Hari kedua, kakak iparku memberikan tawaran. Dia bilang, “daripada di rumah saja ke Pantai Baron sana lho cuma 2 jam.” Mataku langsung melek dan buka map. Kunyalakan GPS dan melihat rutenya. Seperti melihat durian runtuh, kesempatan ini tak ku sia-siakan. Aku dan sahabatku sepakat berangkat ke Pantai Baron setelah subuh. Selain Pantai Baron masih banyak pantai-pantai lain di sepanjang Pantai Selatan itu. Amazing! Jadi nggak sabar pengen sampai sana. Padahal kami belum tahu jalan dan medannya, hanya bermodalkan GPS saja.
Hmm, aku teringat sepeda
motor tua yang ku pakai kesini. Tak mungkinlah aku pakai motor ini, kasihan
motor tua diajak perjalanan jauh yang belum tahu medannya. Akhirnya, satu hari
itu kutukar motorku dengan motornya kakak. Ahaaayyy….
Dengan sepeda motor
“beat” kepunyaan kakak, langsung deh tancap gas. *ngeng ngeengg. Secapek-capeknya nyetir di depan, masih capek duduk
di belakang. Aku tak mau digantikan sahabatku itu karena lebih suka nyetir,
dengan konsekuensi nanti pulangnya gakpapa deh nggak nyetir. Meskipun sebenarnya
kepengin nyetir terus.
Sekitar pukul 7.30 WIB
kami sampai di Pantai Baron. Masih sepi. Belum ada pengunjung lain yang datang.
Seperti pantai sendiri aja hahaha.
Kami belum memutuskan untuk main air disini. Selfie, bercanda, dan menikmati pemandangan alam sudah membuat kami
senang di pantai Baron ini.
Next,
kami meluncur ke deretan pantai selatan. Banyak sekali pantai yang sejalan
dengan Pantai Baron. Pantai Kukup lebih indah dibandingkan Baron. Itu
menurutku. Di ceritaku sebelum ini Pantai Pelang sudah kujelaskan kalau aku lebih suka pantai
yang pasirnya putih. Pantai Kukup memiliki pesona yang luar biasa, indah,
berpasir putih, dan nyaman untuk main air.
Kami putuskan bermain air
disini. Berjemur diterik matahari pagi dan tiduran di pasir putih. Kami tidak bisa
berenang, makanya cuma basah-basahan di tepi pantai saja. Lagi pula, pantai
selatan terkenal dengan ombak besar. Kalau bisa berenang pun, mungkin akan
berpikir dua kali. Bisa-bisa nanti malah terseret ombak. Ihh wow, seremm….
Drini Beach |
Di
perjalanan aku berpikir, ini benar-benar gila. Sudah lama sekali kurindukan
pantai, tapi tak pernah menyangka hanya dalam waktu kurang lebih 4 jam, aku dan
sahabatku bisa menjelajahi 5 pantai dan sudah bermain air pula. Crazy holiday, crazy pal, I’m crazy hahaha. Ini instagramku kalau mau kepo foto-foto yang lain, klik disini. Pantai Baron, Kukup, Sepanjang, Drini, dan Krakal membuat hidupku lebih
berwarna. Masih banyak pantai lainnya yang sejalan, tapi karena kami sudah
lelah (adik sudah lelah bang…) dan
tak ingin pulang malam, akhirnya kami putuskan untuk pulang.
Sepanjang Beach |
Masih kau berikan kesempatan untuk
melihat alamMu.
Begitu kecilnya kami,
Dibandingkan semesta ciptaanMu.
Jadikan kami pribadi yang rendah
hati,
Dan selalu bersyukur atas nikmatMu.
Aamiin…